Wednesday, March 27, 2013

Inspirasi dari perceraian Deddy Corbuzier

Hanya orang yang luar biasa yang mampu mempertahankan cinta, tanpa mengenal batas waktu.

Kalimat tadi sontak terpikir olehku setelah melihat Deddy Corbuzier & mantan istri nya di acara Hitam Putih. Empat tahun pacaran, lima tahun menikah, dan satu orang anak. Kurang apalagi ? Kurang bisa mempertahankan cinta.

Cinta mestinya kekal abadi, tidak mengenal batas waktu. Hanya cinta terpilih lah yang mampu melampaui dimensi waktu. Jika berbicara cinta tanpa pamrih, mungkin naif, karena itu seperti cinta orangtua kepada anaknya. Namun berbicara cinta tanpa batas waktu tidaklah naif. Namun tidak semua orang mampu mempertahankan cinta.

Proses mendapatkan lebih asyik ketimbang ketika sudah mendapatkan.

Nggak munafik, that's humanity. Manusiawi sekali. Ketika berjuang mendapatkan sesuatu, kita semangat bukan main. Tetapi setelah mendapatkan nya, greget ketika mengejarnya mulai berkurang. Berlaku demikian dalam percintaan.

Ketika memulai pendekatan, siang malam ga bisa tidur dibuatnya. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Itulah Pre-love Syndrome. Sindrom ketika cinta menghampiri. Apapun dilakukan agar bisa mendapatkan hati sang pujaan. Jatuh bangun tak diperdulikan lagi. Sampai akhirnya berhasil mendapatkan sang pujaan.

Time goes,. Time can make difference, time can change everything. Waktu dapat mengubah semua, termasuk kadar cinta. Semakin lama terkadang jenuh, bosan pun menghampiri. Itupun manusiawi. Tergantung pada setiap individu masing-masing dalam mengkreasikan hubungan mereka. Ada yang berhasil, ada yang tidak.

Ya itulah termasuk yang dialami Deddy Corbuzier. Mengatasnamakan ketidaknyamanan, memilih untuk berpisah. Setelah lima tahun hidup bersama, baru mengatakan tidak nyaman ? Lantas selama lima tahun, apa yang terjadi ? Kemana cinta yang dulu dipuja-puja ? Hilang dimakan waktu.

Memelihara cinta itu layaknya memelihara tanaman. Awalnya memilih bibit yang elok, lalu ditanam. Setelah tumbuh, bukan aerta merta ditinggalkan saja, namun mesti dirawat dijaga dan diberi pupuk juga. Begitu pun cinta, perlu dirawat dijaga dan dipupuk. Bagaimana memupuk cinta ? Memang cinta bisa habis dimakan waktu. Tapi kita bisa memupuknya dengan hal-hal baru. Kreasi kan, biar tidak terlalu monoton.

Namun ketika segala upaya terasa gagal untuk mempertahankan cinta, biarlah ia pergi. Ikhlaskan. Niscaya akan ada cinta-cinta yang baru akan menghampiri mu. Sekian..

No comments:

Post a Comment